Dibutakan Kekuasaan

Oleh Arnoldus Nggorong, Alumnus STFK Ledalero, tinggal di Labuan Bajo

Ketiga, Jokowi mengumandangkan slogan Jokowi-JK adalah Kita. Dengan menyebut ‘Kita’,di dalamnya terdapat kesetaraan, senasib, seperjuangan. Di dalam ‘kita’ perbedaan dilihat sebagai harmoni, bukan ancaman. Di dalam ‘kita’,tidak cukup hanya sebatas simpati tapi lebih dalam dari itu, empati.Unsur mengutamakan kepentingan diri dan kelompok tidak mendapat tempat di dalam ‘kita’.

Dalam ‘kekitaan’ tidak ada relasi saling merendahkan, saling menghina, saling bermusuhan, saling membunuh, saling meniadakan. Dalam formula filosofis, di dalam ‘kita’, tidak ada lagi saling mengobjekkan.Tidak ada lagi aku-engkau, sebab aku-engkau telah melebur menjadi kita.Aku melihat ‘yang lain’ sebagai ‘aku yang lain’.

Model relasi itu, dalam aliran filsafat eksistensial (Martin Buber, Gabriel Marcel, Emanuel Levinas), disebut relasi intersubjektif. Di dalamnya mereka saling memberi arti, saling mengandaikan. Dirumuskan secara sederhana, ada rasa saling menghargai, saling menerima, saling memahami di antara sesama manusia.

BACA JUGA:
Bebas Sampah: Wujudkan Sikka Sehat dan Sejahtera
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More