Dibutakan Kekuasaan
Oleh Arnoldus Nggorong, Alumnus STFK Ledalero, tinggal di Labuan Bajo
Pada suatu kesempatan kita mengangkat topi bagi mereka yang mempraktikkan cara-cara yang terhormat seperti naik ojek saat pergi mendaftar, mengunjungi tokoh agama, mengadakan kegiatan amal, taat pada konstitusi dengan tidak lagimerubah undang-undang agar sesuai kepentingandan sejenisnya.
Namun di lain waktu, kita juga menggeleng-geleng kepala, seolah tidak benar-benar yakin, terhadap mereka yang menjalankan praktik kotor dan di luar akal sehat seperti bagi-bagi uang (sudah dianggap biasa), saling jegal hanya demi kekuasaan. Lebih dari itu, mereka menghalalkan segala cara untuk mempertahankan kekuasaannya.
Terhadap mereka yang terobsesi dengan kekuasaan, kata-kata Prabowo dalam pidato penutupan Kongres keenam Partai Amanat Nasional di Jakarta pada Sabtu 24 Agustus 2024, terasa amat tepat. Berikut kata-katanya: “Mereka-mereka yang terlalu haus dengan kekuasaan, dan kadang-kadang kekuasaan itu hendak dibeli, hendak diatur oleh kekuatan-kekuatan lain, kekuatan-kekuatan di luar kepentingan rakyat. Nah, ini yang bisa mengganggu dan bahkan merugikan suatu bangsa.” (tempo.co 26/8/2024)