Diabolisme Kaum Intelektual Dan Tanggung Jawab Peradaban

Oleh : Alvares Keupung**

Sampai di sini, pertanyaannya : sudah sebegitu murahkah peradaban di mata kaum intelektual yang berafiliasi dalam aksi 11 April 2022 itu ? Di manakah peradabannya ?

Mesti disadari, kaum intelektual ( mahasiswa – mahasiswi ) dipanggil untuk menjawabi tugas menegakkan kebenaran dan kebijaksanaan. Dengan demikian, dia tidak terbatas pada hal – hal akademik ( pengetahuan ), tetapi juga kepada sikap, hati dan pikiran yang baik. Kesadaran akan panggilan yang demikian, setidaknya dapat membentuk dan menolong kaum intelektual ( mahasiswa – mahasiswi ) keluar dari sikap berhamba pada “diabolisme” dan menghantarnya kepada karakter yang terintegrasi ke dalam nilai kebenaran dan kebijaksanaan. Protipe seperti inilah yang diharapkan dari kaum intelektual ( mahasiswa – mahasiswi ) untuk
memberikan “iklim” yang kondusif bagi peradaban. Saya meyakini benar, bahwa dengan kompetensi diri sebagai kaum intelektual ( yang berpikir, bertutur dan bersikap seturut kebenaran dan kebijaksanaan ), mahasiswa – mahasiswi menjadi garda terdepan terbangunnya peradaban yang baik. Bukan tidak mungkin, sampai kapan pun peradaban senantiasa menjadi yang ideal untuk membangun dan merawat martabat Bangsa Indonesia.

BACA JUGA:
Pertobatan Ekologis: Jalan Menuju Keselamatan 
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More