11 APRIL 2022, aksi mahasiswa – mahasiswi Ibu Kota di depan Gedung DPR RI. Mereka adalah kaum intelektual yang menuntut : menolak penundaan Pemilu 2024, menolak perpanjangan masa jabatan Presiden Indonesia menjadi 3 tahun dan menolak kenaikan BBM. Bagi saya secara pribadi, saya tidak punya kepentingan apa pun juga dengan aksi kaum intelektual Ibu Kota ini. Soal penundaan Pemilu 2024, perpanjangan masa jabatan Presiden Indonesia dan menolak kenaikan BBM bukan ranahnya saya, karena ada yang lebih berhak untuk berdiskusi dan memutuskan secara politis di gedung yang terhormat, Gedung DPR RI. Saya hanya punya satu kegelisahan atas perlakuan ketidakberadaban verbal yang dibangun kaum intelektual melalui poster – poster yang digelar dengan bahasa – bahasa yang sangat barbaris, fulgar dan sarkais, serta beredar viral di media sisial. Maaf, saya sebut beberapa contoh : “Lebih baik bercinta 3 ronde, daripada harus 3 periode”, “Mending 3 ronde di ranjang, daripada 3 periode”, “Daripada BBM naik, mending ayang yang naiki”.