Di Kapela Jengkalang Locus Baptisan 5 Umat Katolik Perdana Manggarai, Kami Berteduh di Bawah Atapnya

Oleh Walburgus Abulat (Jurnalis, Kolumnis dan Penulis Buku)

Berkat atap kapela Jengkalang kami terselamatkan dari guyuran hujan lebat yang tak kunjung henti selama beberapa jam. “Kami berteduh di bawah atapnya.”

 

Jasmerah

Jangan sekali-kali melupakan sejarah (Jasmerah). Demikian salah satu pesan bermakna yang disampaikan Proklamator dan Presiden Pertama RI Ir, Soekarno.

Pesan bermakna ini membantu kita untuk menelusuri secara sekilas sejarah Gereja Katolik di Manggarai Raya dalam tenggang waktu satu abad  terakhir.

Sejarah gereja mencatat bahwa misi gereja katolik di Flores secara intensif dibuka pada tahun 1860  di mana saat itu, Prefek Apostolik Hindia Belanda Mgr. Petrus Francken yang berkedudukan di Jakarta (Batavia) mengirim Reverindus Dominus (RD). J.P.N. Sanders ke Larantuka. RD. Sanders saat itu berkarya setahun di Larantuka, dan pada tahun 1861 ia kembali ke Jakarta (bdk. Artikel Sejarah Ringkas Gereja Lokal Keuskupan Ruteng dalam Buku Kenangan Tahbisan Uskup Ruteng Mgr. Hubertus Leteng 14 April 2020 halaman 42-59 dan  Artikel Sejarag Misi Katolik Keuskupan Maumere dalam Buku  The King’s Good Servant But God’s First –Kenangan 50 Tahun Pasthorus Maumere Karya Walburgus Abulat, Egenius Moa dan Jack Herin  hal 1-7).

Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More