
Dalam kegaduhan itu tiba-tiba alam murkah. Warga kampong dikejutkan oleh geliat binatang-binatang yang secara tiba-tiba melarikan diri menjauh dari gunung Keli yang berada dekat kampong mereka. Melihat dan menyadari keadaaan itu para tetua adat dan tokoh masyarakat memerintahkan warga kampong untuk segeramelarikan diri karena bencana akan segera dating dari gunung Keli. Semua warga kampong diingatkan untuk melarikan diri menjauh dari kampong dan tidak boleh menoleh kebelakang, ke arah kampong atau kearah gunung Keli, apapun yang terjadi.
Dengan segera semua warga kampong melarikan diri. Kecil besar, tua muda, semua menyingkir dan menjauhkan diri. Seiring dengan itu terjadi gemuruh bunyi yang sangat mengerikan di gunung Keli (wura: longsor yang hebat). Semua mereka ketakutan dan terus berlari menjauh dengan gemetar. Bunyi gemuruh terus berlangsung di gunung Keli. Semakin lama semakin menakutkan. Di antara para warga kampong yang sedang melarikan diri dalam ketakutan dan kegentaran, ada rasa ingin tahu untuk melihat apa yang terjadi di gunung Keli. Tapi peringatan keras dari para tokoh adat sebelum mereka meninggalkan kampong adalah hukum yang harus ditaati, jika tidak ingin terjadi malapetaka yang lebih hebat dan mengerikan.