Deklarasi, Relawan Muda H2N Jakarta Siap Mendukung dan Menangkan Hery-Heri

Keempat, keberadaan dan tata kelolah birokrasi yang masih dipenuhi oleh praktik-praktik koruptif dan tidak transparan. Bagi Yohanes, hal ini dapat dilihat dari fakta adanya pengangkatan beberapa pejabat di dinas tertentu yang syarat akan praktik nepotisme dan penuh unsur politis.

“Sementara alasan kelima, kultur demokrasi yang sama sekali belum ada. Kami melihat bahwa selama DM memimpin Manggarai, banyak keputusan atau kebijakan yang diambil sama sekali tidak mempertimbangkan aspirasi dari warga. Bahkan dalam hal pengambilan keputusan, warga sama sekali tidak dilibatkan,” kata Yohanes.

Persoalan ini, demikian Yohanes, terjadi karena tidak adanya ruang publik sebagai wadah komunikasi timbal balik antara warga dengan pemerintah. Hasilnya, kebijakan-kebijakan yang ada menjadi tidak menyentuh atau menjawab kebutuhan masyarakat.

“Dalam konteks kemanggaraian, tidak adanya ruang publik ini juga menjadi bukti bahwa rezim DM sebenarnya telah mengkhianati filosofi yang diyakni oleh orang Manggarai, yakni Nai Ca Anggit, Tuka Ca Leleng, Bantang Cama Reje Leles,” ujar Yohanes.

BACA JUGA:
Laga Sengit SMPK Loyola vs Laskar Puncak Berakhir Imbang
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More