Dari Rerum Novarum ke Algoretika; Jejak Sosial Gereja Katolik di Tengah Revolusi Zaman

Oleh Pascual Semaun, SVD, Misionaris Serikat Sabda Allah- Paraguay, Amerika Latin.

Benang Merah dan Arah Masa Depan

Dari pabrik-pabrik abad ke-19 hingga kehadiran pusat data digital abad ke-21,
benang merah ajaran sosial Gereja tetap teguh: manusia lebih berharga dari sistem apa pun.
Keempat paus besar ini—dengan gaya dan konteks masing-masing—menawarkan arah moral
yang jelas: bahwa perkembangan sejati harus dilanadasi dan berorientasi pada keberpihakan
atas martabat, bukan efisiensi; pada solidaritas, bukan dominasi; dan pada cinta, bukan
kuasa.

Gereja Katolik, melalui suara para pausnya, bukan sekadar pewarta iman, melainkan penjaga
nurani kolektif dunia. Ketika ideologi berubah dan teknologi berkembang, suara itu tetap
memanggil: “Apa pun zamanmu, hormatilah manusia dan lingkungan sekitarnya.”

Penutup: Revolusi Teknologi, Revolusi Nilai

Apa yang dimulai oleh Paus Leo XIII pada abad ke-19 dengan seruan keras terhadap
ketidakadilan sosial, diteruskan oleh Paus Yohanes Paulus II dengan pertahanan tegas atas
martabat kerja, diperdalam oleh Paus Benediktus XVI melalui refleksi teologis yang tajam atas
krisis makna dan etika global, diperluas oleh Paus Fransiskus dengan belas kasih ekologis, dan
kini dilanjutkan oleh Paus Leo XIV dengan refleksi etis terhadap dunia digital.

Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More