Dari Rerum Novarum ke Algoretika; Jejak Sosial Gereja Katolik di Tengah Revolusi Zaman

Oleh Pascual Semaun, SVD, Misionaris Serikat Sabda Allah- Paraguay, Amerika Latin.

Dalam Caritas in Veritate, ia memperluas warisan Populorum Progressio (1967) karya Paus
Paulus VI dan menghubungkannya dengan tantangan baru abad ke-21. Gagasannya
membentuk fondasi moral yang kuat bagi ajaran sosial Gereja di era teknologi dan globalisasi,
sekaligus menjadi jembatan menuju kepausan Fransiskus yang lebih progresif dalam isu
ekologi dan digitalisasi.

 

Paus Fransiskus: Ekologi Integral dan Kepemimpinan Berbelas Kasih

Di awal abad ke-21, Gereja Katolik menghadapi tantangan ganda: krisis moral internal dan
ketimpangan global yang kian dalam. Dunia modern menyaksikan degradasi lingkungan yang
masif, munculnya masyarakat konsumtif yang melupakan nilai, dan menjamurnya nihilisme
digital. Di tengah kelesuan spiritual itu, Paus Fransiskus tampil dengan pendekatan pastoral
yang hangat dan inklusif.

Melalui ensiklik Laudato Si’ (2015), ia mengusung gagasan ekologi integral: pemikiran bahwa
krisis lingkungan tidak terpisah dari krisis kemanusiaan. Ia menyatukan kepedulian terhadap
alam dengan seruan keadilan sosial. Bumi, menurutnya, bukan hanya “rumah bersama,”
tetapi juga cermin dari nilai-nilai ekonomi yang rusak.

Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More