
Dari Rerum Novarum ke Algoretika; Jejak Sosial Gereja Katolik di Tengah Revolusi Zaman
Oleh Pascual Semaun, SVD, Misionaris Serikat Sabda Allah- Paraguay, Amerika Latin.
Maka, ia menekankan pentingnya pembangunan manusia seutuhnya, yang mencakup
dimensi spiritual, sosial, ekologis, dan etis. Benediktus melihat bahwa krisis ekonomi bukan
sekadar kegagalan pasar, tetapi kegagalan moral. Ia menantang model pembangunan yang
berorientasi pada angka—PDB, konsumsi, interes—dan menyerukan agar kebijakan global
berorientasi pada kebaikan bersama.
Tiga Pilar Gagasan Benediktus XVI
1. Dimensi Spiritual dan Moral dalam Pembangunan: Ia menegaskan bahwa pembangunan
sejati tidak dapat terjadi jika Tuhan disingkirkan dari ruang publik. Tanpa nilai transenden,
etika mudah menjadi relatif. Maka, kehidupan bersama harus ditopang oleh kesadaran
moral dan keterbukaan terhadap Yang Ilahi.
2. Ekonomi Etis dan Keadilan Global: Menyoroti dampak globalisasi yang tidak merata,
Benediktus mendesak perlunya tatanan ekonomi yang lebih manusiawi. Ia menyerukan
pembaruan sistem finansial internasional dan penguatan lembaga global agar mampu
mengatur distribusi kekayaan dan tanggung jawab secara adil.
3. Ekologi Manusia dan Lingkungan: Salah satu terobosannya adalah konsep “ekologi
manusia,” yang melihat bahwa kehancuran lingkungan tidak terpisah dari degradasi moral
dan sosial. Melindungi bumi, kata Benediktus, berarti juga melindungi nilai-nilai dasar
yang menopang martabat manusia.