Dari Pinggiran ke Panggung: Mewujudkan Indonesia Inklusif 2045

Oleh Maria Nogo Kelodo, Mahasiswi STIPAS St. Sirilus Ruteng

MEWUJUDKAN Indonesia yang inklusif bukan hanya soal merancang  kebijakan,tetapi  tentang keberanian untuk melihat dan mendengar mereka yang selama ini berada di pinggiran. Dari perempuan yang suaranynya sering terpinggirkan,peyandang disabilitas yang masih menghadapi hambatan akses,minoritas agama yang mencari pengakuan,hingga masyarakat adat yang memperjuangkan hak atas tanah dan budaya adalah bagian penting dari wajah bangsa. Ketika mereka diberi ruang untuk hadir dan bersuara,kita tidak hanya merangkul keberagamana,tetapi juga memperkaya cara pandang dan solusi terhadap berbagai persoalan sosial yang kita hadapi bersama.

Kesetaraan bukan sekadar slogan,melainkan komitmen nyata untuk membukan akses,menghapus diskriminasi,dan menciptakan kesempatan yang setara. Masyarakat yang benar-benar adil adalah masyarakat yang memberi panggung bagi semua orang untuk berpartisipasi,menyumbangkan gagasan,dan ikut menentukan arah masa depam bangsa. Saat setiap warga negara merasa dihargai dan didengar,Indonesia akan melangkah lebih dekat menuju cita-cita besar: menjadi rumah yang aman,adil dan inklusif bagi semua orang.

Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More