Dari Komunitas Basis Gerejani Menuju Komunitas Basis Manusiawi: Sebuah Upaya Gereja Katolik Dalam Membangun Dialog Antar-Agama Di Indonesia (Bagian V)

Oleh Drs. Hironimus Pakaenoni, L.Th. (Dosen Fakultas Filsafat Unwira Kupang)

Inilah alasannya mengapa Komunitas-komunitas Basis Kristiani di Indonesia harus menjadi “komunitas-komunitas basis manusiawi”. Sembari para anggota Komunitas-komunitas Basis Kristiani tetap setia terhadap wahyu Kristen dan terhadap misi evangelisasi Gereja, mereka juga
saling berhubungan dan berinter-aksi dengan sesama yang bukan Kristen.

Dengan cara ini, mereka membentuk komunitas-komunitas basis manusiawi
dan di dalam komunitas-komunitas semacam itu mereka senantiasa membangun dialog, kerjasama dan solidaritas dengan seluruh masyarakat, saling berbagi kegembiraan, penderitaan, keprihatinan dan aspirasi-aspirasi mereka. Mereka bekerja bersama demi keadilan dan perdamaian, berkomitmen terhadap dialog antar-agama dengan visi untuk memajukan rasa hormat terhadap aneka keyakinan dan budaya yang berbeda-beda, sembari pada saat yang sama mereka bersaksi tentang iman mereka sendiri. Bagi umat Kristiani Indonesia, inilah cara sesungguhnya untuk menjadi terang, ragi, dan garam dunia.

Dari Komunitas Basis Gerejani Menuju Komunitas Basis Manusiawi: Sebuah Upaya Gereja Katolik Dalam Membangun Dialog Antar-Agama di Indonesia (Bagian II)
Para mahasiswa STFK Ledalero antusias mengikuti Seminar bertema Nasional “Kebebasan Beragama atau Berkeyakinan di Indonesia” yang berlangsung di Aula Santo Thomas Aquinas Ledalero, Jumat (4/3/2022). Foto Walburgus Abulat
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More