2.3.3. Ciri-ciri Komunitas-komunitas Basis Kristiani
Dari gambaran umum mengenai Komunitas-komunitas Basis Kristiani di atas kita boleh menyimpulkan beberapa karakter atau ciri-khas penting yang disyeringkan oleh Komunitas-komunitas Basis Kristiani: (1) inilah komunitas-komunitas kecil yang anggota-anggotanya disatukan satu sama
lain dan disatukan dengan para pastor atau gembala mereka; (2) komunitas-komunitas ini berhimpun bersama seputar Sabda Allah; (3)
mereka diberi makan oleh Ekaristi; (4) mereka membahas berbagai isu dan masalah sosial, ekonomi dan politik yang mempengaruhi kehidupan mereka; (5) komunitas-komunitas ini sebagian besar muncul di antara.kaum miskin pada akar-rumput.
2.3.3.1. Komunitas-komunitas Kecil
Sebuah ciri-khas esensial dari Komunitas-komunitas Basis Kristiani yaitu bahwa komunitas-komunitas ini kecil, yang anggota-anggotanya bertemu dari muka ke muka. Para anggota saling mengenal satu sama lain
secara mendalam dan berhubungan satu sama lain secara akrab. Pemahaman
mengenai istilah “komunitas basis” ini mirip dengan yang diberikan oleh para Uskup Asia selama “Sidang Asia mengenai Pelayan-pelayan di dalam Gereja” tahun 1977:
“Sebuah kelompok umat digambarkan sebagai komunitas basis apabila jumlah anggota-anggotanya sedemikian rupa sehingga mereka sungguh dapat saling mengenal satu sama lain, saling bertemu satu sama lain, dan saling berhubungan satu sama lain. Anggota-anggotanya tidak
terlalu berjauhan sehingga cukup sering dapat bertemu. Ada tingkat permanensi tertentu di antara para anggota. Ada juga sikap saling peduli, saling berbagi, dan saling mendukung. Komunitas itu berjuang
untuk tujuan-tujuan dan keprihatinan bersama. Ada kesatuan dan kebersamaan….”.