
Sementara Gereja Kristus bersifat universal, dia juga merupakan persekutuan Gereja-gereja lokal. Gereja Kristus ini dibangun di dalam komunitas-komunitas setempat, dikonkretkan dalam ruang dan waktu. Dia
adalah Gereja sebagai peristiwa. Menurut Kitab Suci, Gereja-gereja lokal itu lahir melalui pewartaan apostolik dan missioner.
Gereja-gereja setempat ini berakar dan bertumbuh dalam kehidupan dan budaya umat. Jadi, Gereja – sebagaimana Kristus sendiri – berinkarnasi di dalam kehidupan umat. Itulah dasar bagi teologi inkulturasi.
Gereja itu dipimpin oleh umat setempat, bertemu dan menjawab kebutuhan-kebutuhan serta masalah-masalah setempat, serta menemukan dalam dirinya sumber daya yang dibutuhkan bagi hidup dan misinya.
Gereja terinkarnasi atau terlokalisasi secara autentik dalam kadar di mana hidup dan perjalanan Gereja diasumsikan (=dipahami atau dimaklumi) secara aktif dan sadar oleh orang-orang Kristen setempat.
Hal ini mengandaikan bahwa Injil Kristus yang autentik dan penuh telah diwartakan kepada umat dan diterima dalam iman dan ketaatan.