Dari Komunitas Basis Gerejani Menuju Komunitas Basis Manusiawi: Sebuah Upaya Gereja Katolik Dalam Membangun Dialog Antar-Agama di Indonesia (Bagian I)

Oleh Drs. Hironimus Pakaenoni, L.Th. (Dosen Fakultas Filsafat Unwira Kupang)

Sidang Agung Gereja Katolik Indonesia (SAGKI), yang berlangsung di Caringin, Bogor, pada tanggal 1 – 5 November 2000, mengambil tema “Membangun Komunitas-komunitas Basis Gerejani Menuju Indonesia Baru”.

Dalam lembaran kerjanya, Panitia Persiapan menegaskan bahwa konteks sosial yang menuntut pembaharuan Komunitas-komunitas Basis Gerejani merupakan sebuah kebutuhan mendesak di Indonesia. Panitia menulis, “Reformasi menuju demokratisasi, tentu saja berarti memulihkan kedaulatan kepada rakyat….Dalam pemahaman ini, reformasi disejajarkan dengan kebutuhan kita di dalam kehidupan Gereja untuk membuat kaum awam semakin otonom, khususnya di dalam level sosial, moral dan semangat kristiani sebagai prinsip dan motivasinya.”

Sesungguhnya, pembaharuan menyeluruh di dalam kehidupan sosial-politik juga menuntut pembaharuan menyeluruh di dalam Gereja sendiri.

Dari Komunitas Basis Gerejani Menuju Komunitas Basis Manusiawi: Sebuah Upaya Gereja Katolik Dalam Membangun Dialog Antar-Agama di Indonesia (Bagian I)
Narasumber RD. Drs..Hironimus Pakaenoni, L.Th (kanan) dan Moderator RP. Yohanes Orong, SVD, S.Fil., M.Pd. (Foto: Walburgus Abulat)
BACA JUGA:
Saya Aktivis HAM dan Beriman (Tanggapan Atas Opini Marianus Gaharpung)
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More