Dampak Keluarga Broken Home Terhadap Pembentukan Karakter Anak

Oleh Yasinta Areni Magul, Mahasiswi STIPAS St. Sirilus Ruteng

Dalam perjalanan kehidupan, proses pembentukan identitas dan karakter adalah salah satu yang paling penting dan paling kompleks. Bagi kebanyakan orang, pengalaman tumbuh dewasa dalam keluarga yang tidak utuh dapat memperumit proses ini. Namun, di dalam kekacauan dan ketidakpastian, ada kekuatan yang luar biasa dalam menemukan siapa diri kita sebenarnya. Lalu bagaimana proses pembentukan karakter anak yang hidup di dalam keluarga broken home?

Sekarang banyak anak-anak yang kurang percaya diri, menutup diri, sampai menyimpan dendam karena keluarga yang berantakan dan bahkan banyak anak yang dari keluarga broken home melakukan tindakan kekerasan. Pentingnya peran keluarga dalam membentuk karakter anak dan mencerminkan fokus pada dampak negatif lainnya dari situasi broken home pada perkembangan moral, emosional, dan sosial anak-anak. Sebenarnya apasih itu keluarga “broken home”?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), broken home artinya perpisahan, perpecahan, atau perihal bercerai (antara suami istri). Broken home juga berkaitan dengan kondisi keluarga yang tidak harmonis. Wells menjelaskan broken home, adalah  keluarga yang mengalami perpecahan karena kematian, perceraian, seseorang yang tidak menikah, dan mengakibatkan melakukan tindakan kriminal.

Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More