Covid-19 dan Humanisme Katolik dalam Tinjauan Filosofis dan Etika Katolik

Semua pertanyaan berkaitan dengan solidaritas terhadap penderitaan sesama: “Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku dalam penjara, kamu mengunjungi Aku” (Matius 25: 35). Contoh sikap kasih yang paling otentik dan radikal ditunjukkan oleh Yesus sendiri. Radikalitas kasih Yesus terhadap manusia dan terutama mereka yang paling menderita telah menghantarNya ke peristiwa penyaliban.

Inti dari humanisme Katolik atau Kristiani adalah ajaran dan praksis hidup Yesus yang terungkap dalam tindakan kasih. Paus Fransiskus dalam Amoris Laetitia menyebut belas kasih (mercy) sebagai “kepenuhan dari keadilan dan manifestasi paling sempurna dari kebenaran Allah”. Kasih adalah prinsip dasar karya Allah dan Yesus, dan karena itu harus menjadi prinsip dasar seluruh karya Gereja. Allah hadir di dalam Gereja ketika kita terlibat dalam praksis berbela rasa (compassion), belas kasih (mercy) dan perjuangan mewujudkan keadilan (justice) dalam dunia yang penuh penderitaan, terutama dunia orang-orang miskin.

BACA JUGA:
Belajar Literasi Sepanjang Hayat
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More