Covid-19 dan Humanisme Katolik dalam Tinjauan Filosofis dan Etika Katolik

Masyarakat Yunani dan Romawi kuno merupakan satu-satunya budaya yang sudah memiliki pandangan tentang “manusia universal” yang melampui batas-batas etnis, agama, suku dan budaya. Humanitas yang melampaui etnosentrisme itulah yang dihidupkan kembali pada zaman Renaisans abad ke-14 hingga 16 dan mencapai puncaknya pada abad 18. Pada abad ke-18, humanisme sebagai sebuah proses emansipatoris antara lain dirumuskan oleh filsuf Immanuel Kant dalam pengertian tentang Aufklärung atau pencerahan. Kant mendefinisikan Aufklärung sebagai “Ausgang der Menschheit aus der selbstverschuldeten Unmȕndigkeit”- “Keluarnya manusia dari ketidakdewasaan yang disebabkan oleh kesalahannya sendiri”. Manusia dianggap “unmȕndig” atau tidak dewasa karena tidak berani menggunakan akal atau nalar untuk menyelesaikan persoalan hidupnya. Karena itu semoboyan Aufklärung menurut Kant adalah: Sapere aude! Artinya beranilah menggunakan akal budi.

Semboyan Aufklärung untuk lebih berani menggunakan akal budi merupakan kritikan terhadap Gereja pada masa itu yang cenderung membatasi atau bahkan membungkam kebebasan berpikir manusia. Karena itu gerakan humanisme dengan penekanan pada kebebasan manusia juga muncul sebagai kritik atau protes atas absolutisme religius yang dialami masyarakat Eropa pada abad pertengahan. Dalam arti ini, humanisme adalah sebuah gerakan pembebasan dari dominasi agama atau lebih khusus dominasi Gereja. Karena itu sejumlah pemikir mengembangkan teori humanismenya dalam kaitan erat dengan kritik agama. Ludwig Feuerbach misalnya mengembangkan antropologi yang bebas dari prinsip-prinsip agama dan melihat manusia sebagai makhluk yang tertinggi. Agama atau Tuhan bagi Feuerbach tidak lain dari proyeksi manusia. Karl Max merancang proyek masyarakat komunis (tanpa klas) sebagai sebuah naturalisme dan humanisme sekaligus.

BACA JUGA:
Diaspora Manggarai Raya Minta Kejati NTT Selidiki IUP Tambang Gamping di Lengko Lolok
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More