Covid-19, Ateisme dan Kematangan Iman

Melalui wabah ini, kita tidak hanya diajak untuk berbagi rasa dengan para korban pandemi, tetapi juga makin memurnikan kembali gambaran kita tentang Allah yang kita imani. Gambaran Allah yang terlalu antropomorfis, sebagaimana yang diimani oleh banyak agama besar di dunia memiliki kelemahan-kelemahan tertentu.

Di satu pihak, gambaran itu bisa menjebak kita kepada sikap-sikap infantilisme yang membawa kepada ketidakmampuan untuk bertindak. Di pihak lain, kita akan gampang mengkambinghitamkan berbagai persoalan hidup kepada Yang Ilahi, bila yang dilami adalah pengalaman-pengalaman tragis, penderitaan, dan kemalangan. Seolah-olah Allah merupakan penyebab berbagai malapetaka. Jika dibiarkan, sikap ini merupakan sebuah pintu masuk kepada ateisme. (*) 

BACA JUGA:
Prefasi Kenaikan I & II
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More