Cinta Yang Tuntas, Spirit Seorang Pemimpin
Justru dengan memperkenalkan Yesus sebagai Anak Domba Allah, Yohanes ingin menegaskan bahwa Yesus adalah Allah yang menderita karena cinta yang tuntas. Dan oleh penderitaan dan korban dari Allah itulah, manusia hidup dan mengalami keselamatan. Dengan demikian, para murid disadarkan bahwa dasar utama mengikuti Yesus adalah mencintai Tuhan secara tuntas pula. Sebab hanya orang yang mencintai Tuhan, yang mau dan sanggup tinggal bersama-Nya dalam situasi apapun; hanya orang yang mencintai Tuhan yang senantiasa dekat dengan Yesus dalam segala cuaca, sanggup berkarya dalam Yesus dan menjadi manusia baru oleh kuasa Yesus.
Dengan demikian menjadi jelas bagi kita bahwa klu Yohanes Pembaptis sejak awal berseru kepada Andreas: Lihatlah Anak Domba Allah; sesungguhnya untuk memberi penegasan bahwa seseorng yang sungguh mengikuti Yesus harus berani mengarahkan seluruh mata, hati, jiwa, raga dan perbuatan kepada Yesus. Hanya orang yang mengarahkan seluruh diri kepadaYesus akan membangun komitmen cinta yang tuntas, yakni: tinggal, hidup, dekat dan berkarya bersama Yesus, entah dalam kegembiraan dan harapan maupun dalam duka dan kecemasan; entah dalam kebahagiaan dan keberuntungan maupun dalam penderitaan dan kerugian. Hanya orang yang mengarahkan diri dan mencintai Tuhan secara tuntas, ia akan setia mengikuti Yesus mulai dari Sungai Yordan sampai kekurban salib; walau dalam zirah hidup itu, hatinya tersobek, tercabik dan terluka.