Cerpen: Menangis Dalam Hujan, Menangis Dalam Asap
Mengenang Momen-momen Sunyi Dalam Hidup Karena Ada Yang Pergi Jauh
Untuk Kedua Kalinya
Kedua kalinya kami mengalami hal itu pada saat Agung pergi tinggal di asrama van Lith di Muntilan. Saat itu terasa paling berat bagi saya dan Atin. Karena dengan itu berarti kami akan tinggal berdua saja di kontrakan kami di Yogyakarta.
Yoan, kakaknya Agung, belum tamat SMA. Sekarang Agung, adiknya Yoan, harus masuk asrama juga. Kami mengantar Agung ke asrama di Muntilan.
Saat mengikuti rangkaian acara di sana, saya sudah merasa sangat sedih melihat Agung yang mulai berusaha bersosialisasi dengan teman-teman barunya.
Sementara itu kami berdua hanya menonton saja dari jauh, sambil mencoba berkenalan dengan para orang tua yang juga hadir pada saat itu mengantar anak-anak mereka. Saat akan pamit pulang ke Yogyakarta, saya berusaha sekuat tenaga agar tidak sampai menangis. Saya merasa sangat sedih karena peristiwa itu. Tetapi saya berusaha keras.
Dan Puji Tuhan, saya berhasil menahan diri untuk tidak menangis. Sebab kalau saya menangis, maka saya sangat yakin Atin juga pasti menangis, dan kalau Atin menangis, pasti Agung juga menangis. Setelah rangkaian acara selesai, saya dan Atin pun kembali ke Yogya.