Cerpen: Menangis Dalam Hujan, Menangis Dalam Asap

Mengenang Momen-momen Sunyi Dalam Hidup Karena Ada Yang Pergi Jauh

Tiba-tiba kami berdua sadar bahwa kamar yang biasanya ditempati Yoan, sekarang sudah kosong, sudah sunyi. Biasanya kami menantikan dia keluar dari kamar itu saat bangun tidur, saat makan, saat akan ke gereja. Sekarang pintu kamar itu tidak ada lagi yang membukanya dari dalam.

Pintu kamar itu harus dibuka dari luar. Dan peristiwa itu terasa sunyi sekali. Saat itulah saya merasakan kesedihan yang luar biasa. Bahkan saya sempat menulis artikel tentang empty-nest-syndrome, sindrom sarang-kosong.

Itu adalah sindrom induk burung yang tiba-tiba merasa kesepian karena anak-anaknya yang selama ini ia jaga di sarangnya, di bawah naungan sayapnya yang hangat dan aman, sekarang sudah terbang dan pergi jauh dan (dalam kasus anak burung itu) tidak akan pernah kembali.

Maka tinggallah induk burung dalam sunyi, dan karena itu pun ia berbunyi sepanjang hari, seakan-akan meratapi sunyi dan mencari-cari tiada henti tetapi mereka tidak akan pernah kembali lagi, ke sini, di sini.

Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More