Cerpen: Menangis Dalam Hujan, Menangis Dalam Asap

Mengenang Momen-momen Sunyi Dalam Hidup Karena Ada Yang Pergi Jauh

Dan saya juga tahu bahwa tangis dalam asal itu pasti lebih pedih dan perih, seperti pedih dan perih asap yang menyebabkan air mata itu keluar.  Tetapi air mata itu keluar untuk mengungkapkan Bahasa hati yang sunyi, Bahasa hati yang sepi.

Air mata itu keluar demi membawa kelegaan bagi jiwa dan dada yang sesak oleh rindu. Dan itu terasa perlu agar tidak terlalu didera rindu, bertalu-talu di sudut kalbu.

*Penulis adalah dosen Teologi Biblica Pada Facultas Filsafat Universitas Katolik Parahyangan, Bandung. (tulisan ini telah dimuat dalam blog: fancisborgias.id)

BACA JUGA:
Kasus Utang-Piutang, Petronela Lapor HAL ke Polres Manggarai
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More