Cerita-Cerita Keberagaman dari Maumere (Bag. 1)

Perjumpaan dengan ragam kelompok ini membawa kami pada kesimpulan 1) ada cerita yang tak tercatat tentang keberadaan berbagai kelompok dengan ragam latar belakang dan sejarah yang tersebar di Maumere; 2) meski terlihat tenang dan adem di permukaan, sebetulnya tidak banyak ruang/forum publik di Maumere yang dibangun dengan kesadaran inklusif untuk melangsungkan pertemuan antar ragam kelompok warga yang berbeda; 3) di Maumere, dari pihak pendidikan formal dan juga pemerintah belum banyak aktivitas yang digagas untuk menyikapi kenyataan-kenyataan perbedaan dan keragaman.

Merefleksikan pengalaman perjumpaan kami sebelumnya, tahun ini Komunitas KAHE menggagas sebuah inisiatif untuk mempertemukan warga dari berbagai konteks dan latar belakang di Maumere untuk saling mengenal, berbagi cerita dan sama-sama memaknai kenyataan perbedaan dan keberagaman di Maumere. Ruang pertemuan ini akan coba dibangun dengan perspektif dan media seni, sebagaimana praktik-praktik Komunitas KAHE sebelumnya. Kami ingin ingin mewujudkan gagasan artistic encounter yang inklusif untuk warga di kota Maumere. Kami juga memperluas area pun proyeksi kerja kami dengan coba mengajak para mahasiswa, frater, teman-teman dari Persatuan Waria Kabupaten Sikka (Perwakas), kelompok-kelompok anak muda, dan seniman-seniman di kota Maumere untuk menyikapi kenyataan perbedaan dan keragaman ini bersama-sama dengan perspektif, disiplin kerja serta pengalaman mereka masing-masing.

BACA JUGA:
Merasa Bersalah, Nuel Minta Maaf kepada Korban dan Seluruh Mahasiswa Indonesia
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More