Cerita-Cerita Keberagaman dari Maumere (Bag.4)

 

Cerita-Cerita Keberagaman dari Maumere (Bag.4)
Di Halaman Belakang Rumah Mami Vera, Para Waria Berbagi Kisah Perjuangan Perwakas

 

PERWAKAS (Persatuan Waria Kabupaten Sikka) sebagai  rumah bagi transpuan yang ada di Maumere  dibentuk pada tahun 1998 dengan dukungan Bapak Lambert Purek dari Yayasan Cinta Kehidupan. Haji Mona menjadi ketua pertama PERWAKAS. Nama kelompok yang dibentuk sebagai upaya untuk menciptakan kekuatan kolektif dalam memperjuangkan pengakuan masyarakat ini terinspirasi dari kelompok transpuan kota Surabaya yang pada saat itu bernama PERWAKOS (Persatuan Waria Kota Surabaya).

“Pada tahun 1998 itu, perwakas mengalami berbagai bentuk diskriminasi oleh masyarakat khususnya oleh anak muda. Sebagai waria atau yang sekarang disebut transpuan, kami hanya bisa menunjukkan diri kami apa adanya. Kami tidak bisa sama dengan kalian yang maco, jantan, kekar. Kami hanya ingin menunjukan bahwa inilah kami”, ungkap haji Mona.

Wahida, transpuan yang mengabdikan dirinya sebagai kader posyandu sejak tahun 1998 hingga saat ini, juga membagikan pengalamannya sebagai seorang transpuan yang terlibat dalam berbagai program pemerintah. “Pada saat itu, stigma dan diskriminasi masih sangat kuat, tetapi alhamdulillah, di Kabupaten Sikka sendiri sebagian besar warga menerima  keberadaan kami. Kami kelompok waria tidak hanya terlibat dalam kegiatan-kegiatan untuk kepentingan diri kami sendiri, tetapi kami juga membantu program-program pemerintah seperti menjadi kader posyandu, bergabung di PKK, serta karang taruna. Waria harus menunjukan potensinya, bukan hanya hura-hura tetapi juga berperan dalam masyarakat”, tutur Wahida.

Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More