Cegah Krisis Pengungsi di Sudan, PBB Serukan Upaya Perdamaian
Diketahui, pertempuran militer saat ini telah memicu warga untuk mengungsi ke mana saja yang menurut mereka nyaman. Filippo menjelaskan bahwa sebagian besar pengungsi Sudan mulai menyelamatkan diri ke negara tetangga, seperti Mesir dan Chad.
Dia meminta agar negara tetangga Sudan tetap membuka perbatasan mereka guna menampung para pengungsi yang saat ini berusaha mencari keselamatan dan perlindungan. Baca juga: Kami Menuntut Negara Menjalankan Kewajibannya (Apresiasi Ke-4 Untuk Wue Marianus Gaharpung)
Mengacu pada data Kementerian Kesehatan Sudan, tidak kurang 460 korban tewas dan lebih dari 4.000 orang terluka dalam bentrokan antara tentara Sudan dan kelompok paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF) sejak 15 April lalu.
Konflik antara tentara dan paramiliter ini bermula dari perbedaan pandangan mengenai reformasi keamanan militer di Sudan. Reformasi mengharapkan partisipasi penuh RSF dalam militer. Ini merupakan salah satu isu utama dalam negosiasi dengan pihak internasional dan regional untuk transisi ke pemerintahan sipil dan demokratis Sudan. (Pb-6)