
Catatan Awal Tahun Ketua MPR RI: Fokus Pada Stabilisasi Harga Sembako
Bambang Soesatyo (Ketua MPR RI/ Kandidat Doktor Ilmu Hukum UNPAD/Dosen Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FHISIP) Universitas Terbuka)
Karena menyangkut hajat hidup semua orang, gejolak harga sembako selalu menjadi isu sensitif. Karenanya, jangan pernah sekali-kali menyederhanakan masalah ini. Gejolak harga kebutuhan pokok masyarakat sekarang ini sudah mengundang reaksi dari Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Ketika kedua pemimpin sudah menanggapi masalah ini, menjadi pertanda bahwa masalahnya sudah mendesak untuk segera diatasi.
Lembaga dan kementerian terkait harus bekerja lebih keras. Tanggapan presiden dan wakil presiden harus dimaknai sebagai dorongan kepada para menteri untuk segera menstabilisasi harga kebutuhan pokok masyarakat.
Apalagi, menyikapi naiknya harga minyak goreng, sudah muncul sindiran kepada pemerintah. Kenaikan tajam harga minyak goreng di dalam negeri dinilai sebagai ironi karena Indonesia adalah produsen minyak sawit terbesar di dunia. Harganya jauh lebih mahal dibanding negara tetangga.
Selain itu, para produsen minyak goreng diasumsikan tidak patuh pada HET (harga eceran tertinggi) yang ditetapkan pemerintah. Hingga Minggu (9/1), harga minyak goreng dijual pada kisaran Rp 19.000 sampai Rp 24.000 per kilogramnya. Padahal, Kementerian Perdagangan sudah menetapkan (HET) minyak goreng sebesar Rp 11.000 per liter.