Bunuhlah Pikiranmu Sendiri Sebelum Pikiran Membunuhmu

Oleh: Dr. Rufus Patty Wutun

Situasi seperti ini bisa dibaca stimulus seram menakutkan diperkuat oleh pengaruh informasi covid yang dipropagandakan lewat laporan media massa.

Misalnya jumlah korban dalam perawatan, jumlah korban yang telah meninggal dan demonstrasi cara penguburan jenazah korban serta pemetaan zona-zona wilayah penularan lewat pewarnaan seperti merah dan merah tebal, kuning dan hijau yang menguatkan emosi ketakutan dan pikiran yang berlebihan.

Karena itu, akibat ketakutan berlebihan orang menjadi korban selain diperparah oleh faktor komplikasi penyakit penyerta yang juga beban makna ketakutan yang berlebihan oleh otak manusia. Jadi korban sakit dan meninggal lebih karena dibunuh oleh pikirannya sendiri dan bukan oleh keganasan serangan virusnya.

Muncul pertanyaan apakah orang tertular dan meninggal itu murni diakibatkan oleh serangan virus atau cara-cara propaganda yang begitu gencar dilakukan lewat simbol-simbol makna yang menakutkan? Kalau serangan wabah virus yang alamiah sifatnya maka akan juga hilang pada waktunya.

BACA JUGA:
41 Orang TNI Positif Covid-19, Ngada Masuk Zona Merah 
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More