
Gejala kecemasan, kekhawatiran dan ketakutan merupakan ekspresi emosi manusia yang berpusat pada rasio manusia. Rasa cemas atau khawatir, takut dan panik mencerminkan aspek afeksi emosional yang berpusat pada bagian otak sistem limbik.
Karena itu, fenomena berpikir, berbuat dan berperasaan cenderung didominasi oleh afeksi negatif dalam pengertian negative thinking. Misalnya, orang cemas dan takut berlebihan bukan semata-mata disebabkan oleh corona melainkan karena takut akan kematian.
Orang cemas atau kuatir dan takut akan kematian karena serangan corona direspons ketakutan berlebihan. Akibatnya respons ketakutan yang berlebihan terhadap situasi virus corona yang katanya ganas, berbahaya dan mematikan menjadi bermakna negative pada domain perasaan masing-masing orang.
Jadi orang yang berperasaan takut berlebihan terhadap pengalaman emosional dan efeksi pada obyek kecemasan akan berpengaruh besar terhadap daya tahan tubuh berakibat lanjut pada penderitaan fisik lewat sakit dan penyakit mematikan.