
Emosi dan perilaku yang negatif yang dialami akan semakin memperburuk situasi psikologis dirinya dan membelenggu relasi diri dengan sesama dan orang lain bahkan dengan alam semesta.
Akibat lainnya penderita cenderung mengambil keputusan yang irasional merugikan baik untuk diri sendiri dan dengan pihak lain.
Orang yang hidup dalam tekanan isolasi akibat ancaman ketakutan akan hidup yang tidak nyaman dan berujung konflik sosial.
Akibat dari tetakutan berlebihan dan orang mudah bertindak ceroboh dan serampangan karena ketakutan dan emosional sifatnya.
Akibat dari tindakan yang serampangan boleh jadi akan muncul kekerasan ‘KDRT’ bahkan bencana perceraian kehidupan rumah tangga.
Lalu muncul pertanyaan (1) apa alasan pokok orang mudah merasa takut, cemas khawatir dan gelizah akibat situasi pandemik corona? (2) Bagaimana caranya otak dipakai untuk menjawab situasi dunia yang hantui oleh pandemic covid 19?
Kedua pertanyaan di atas Kedua pertanyaan sederhana yang diajuhkan akan dicoba untuk menjelaskan dari sudut pandang psikologi sosial, dari spiritual religius dan fisiologis.