
Orang merasa cemas menghadapi situasi khusus dapat ditunjukkan lewat reaksi perasaan manusia. Hal yang sama dikatakan oleh Singer (1986). Kecemasan menurutnya yakni reaksi rasa takut terhadap suatu situasi khusus tertentu.
Orang mudah mempersepsi situasi khusus yang stressful sifatnya karena ada situasi ancaman yang mempresur orang dari rasa aman dan nyaman. Orang mengalami perasaan yang stressful seperti rasa tidak tenang, gelizah, khawatir, takut, panik dan bingung dari sejumlah stressor.
Akibatnya orang mengalami perasaan yang tidak nyaman dan tidak menyenangkan. Rasa yang tidak menyenangkan bahkan menakutkan dalam istilah psikologi yakni afeksi negatif.
Karena itu, kecemasan (bisa dibaca ketakutan) merupakan kondisi subyektif menjadi bermakna atau sama sekali tidak bermakna bergantung pada ukuran setiap orang. Artinya setiap orang merasa positif atau negatif terhadap suatu situasi dan kondisi tertentu direspons secara berbeda oleh setiap orang.
Gejala kecemasan atau kekhawatiran dan ketakutan atau kepanikan itu gejala emosi yang berpusat pada rasio manusia. Rasa cemas, khawatir, gelizah dan takut serta panik mencerminkan aspek afeksi emosional yang berpusat pada bagian otak sistem limbik.