Bunuhlah Pikiranmu Sendiri Sebelum Pikiran Membunuhmu

Oleh: Dr. Rufus Patty Wutun

Orang merasa cemas menghadapi situasi khusus dapat ditunjukkan lewat reaksi perasaan manusia. Hal yang sama dikatakan oleh Singer (1986). Kecemasan menurutnya yakni reaksi rasa takut terhadap suatu situasi khusus tertentu.

Orang mudah mempersepsi situasi khusus yang stressful sifatnya karena ada situasi ancaman yang mempresur orang dari rasa aman dan nyaman. Orang mengalami perasaan yang stressful seperti rasa tidak tenang, gelizah, khawatir, takut, panik dan bingung dari sejumlah stressor.

Akibatnya orang mengalami perasaan yang tidak nyaman dan tidak menyenangkan. Rasa yang tidak menyenangkan bahkan menakutkan dalam istilah psikologi yakni afeksi negatif.

Karena itu, kecemasan (bisa dibaca ketakutan) merupakan kondisi subyektif menjadi bermakna atau sama sekali tidak bermakna bergantung pada ukuran setiap orang. Artinya setiap orang merasa positif atau negatif terhadap suatu situasi dan kondisi tertentu direspons secara berbeda oleh setiap orang.

Gejala kecemasan atau kekhawatiran dan ketakutan atau kepanikan itu gejala emosi yang berpusat pada rasio manusia. Rasa cemas, khawatir, gelizah dan takut serta panik mencerminkan aspek afeksi emosional yang berpusat pada bagian otak sistem limbik.

BACA JUGA:
Menemukan Keseimbangan dalam Budaya Modern
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More