
Yang sedikit meragukan akal sehat yakni mengapa masa lockdown tetap berlangsung lama dari waktu ke waktu bahkan upaya menemukan faksin berlangsung terus pada satu sisi sementara itu pada sisi lain masa pandemic virus corona telah 4 bulan lamanya tetapi rendah jumlah korban meninggal dan tinggi jumlah korban tertular?
Itupun korban yang meninggal bukan karena murni covid melainkan komplikasi dengan jenis penyakit penyerta lainnya. Atas dasar kejadian tersebut kita semakin ragu dan mempertanyakan kebenarannya. Atau apakah covid 19 sengaja dihembuskan untuk kalangan masyarakat lapisan bawah sebagai targetnya.
Dari psikologi kepribadian, Rollo May menyatakan ada banyak perilaku manusia yang digerak-kan oleh perasaan takut dan cemas (Feist, J & Fiest, J.G, 2008).
Menurutnya, kecemasan diartikan sebagai kondisi kesadaran individu yang secara subyektif dialami merusak atau sama sekali tidak menjadi bermakna (May, 1996). Karena itu, orang cemas atau tidak cemas ditentukan oleh pengalaman afeksi yang positif dan negatif sifatnya.