Bumi Baru Perspektif ‘Laudato Si’ Paus Fransiskus dan Relevansinya dalam Upaya Menyelamatkan Bumi Indonesia yang Kian Suram

 Oleh Bruder Yulius Sudir, SVD (Koordinator JPIC Keuskupan Agung Samarinda)**

Kehancuran bumi Indonesia sebagai rumah kita bersama  ini berawal dari aktus manusia di mana  untuk membangun dunia ini berlangsung secara cepat, dahsyat dan secara paradoks, saling tumpang tindih. Manusia cenderung melepaskan diri dari nilai-nilai moral dan iman yang membuat mereka tidak bebas untuk melakukan tindakan yang sesungguhnya sangat  merugikan bagi kelangsungan hidup banyak orang hanya demi memenuhi kebutuhan pribadi atau sekelompok orang. Bahkan mereka berani menabrak  berbagai aturan baik aturan hukum negara, aturan hukum adat (kearifan lokal) maupun nilai- nilai moral, dan iman yang semestinya menjadi penuntun hidup dan harus ditaati bersama demi kebaikan bersama (bonum commune). Prinsip  pembangunan seharusnya diperhatikan  dengan melewati dua tuntutan moral, yaitu bertanggung jawab kepada diri sendiri dan bertanggung jawab kepada orang lain. Tetapi mereka mengabaikannya dan berprinsip bahwa manusia berkuasa atas seluruh alam semesta, mereka bukan bagian dari alam semesta sehingga dengan serta merta menguasainya  dengan menghancurkannya.

BACA JUGA:
Apa yang Dikatakan Kepadamu, Buatlah Itu
Berita Terkait
2 Komen
  1. Yuliana berkata

    Terima kasih, Pater. Artikel ini sangat membantu kami uituk mengembangkan advokasi yang relevan, menyeluruh dengan kerja-kerja penguatan di tingkat Komunitas Basis. 🙏🏽

    1. Yuliana berkata

      Maaf, terima kasih, Bruder Yulius. Salam kenal, saya Yuliana di JPIC OFM Provinsi Duta Damai di Tanah Papua. 🙏🏽

Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More