Bumi Baru Perspektif ‘Laudato Si’ Paus Fransiskus dan Relevansinya dalam Upaya Menyelamatkan Bumi Indonesia yang Kian Suram

 Oleh Bruder Yulius Sudir, SVD (Koordinator JPIC Keuskupan Agung Samarinda)**

Manusia tak pernah sadar akan tanda-tanda alam yang terus menimpa bumi sebagai rumah bersama yang disebabkan oleh tindakannya tidak bertanggung jawab. Manusia hanya memusatkan perhatiannya pada kepentingan dirinya sendirinya tanpa peduli dengan kelangsungan hidup makhluk hidup secara keseluruhan. Tingkat keegoisan manusia sudah mencapai titik klimaks, di mana tidak sedikit penghuni bumi ini yang menjadi korban. Bumi yang menjadi rumah kita bersama ini kian hari kian menderita karena manusia yang seharus bertanggung jawab untuk menjaga dan mengolahnya secara baik sebagaimana yang Tuhan kehendaki di dalam kitab Kejadian. Tuhan Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu (Kejadian 2: 15). Tetapi manusia tidak puas dengan apa yang Tuhan Allah berikan kepadanya, ia memakan buah yang Tuhan Allah larang untuk dimakan supaya ia sama dengan Tuhan Allah yang telah menciptakannya. Di sini, tampak kesombongan manusia yang tidak puas dengan apa yang telah ada. Manusia ingin menguasai segalanya dengan menghalalkan segala cara tetapi membinasakan dirinya dan seluruh makhluk hdup.

BACA JUGA:
Menlu Ukraina Dmytro Kuleba Kecam Ucapan Paus Fransiskus
Berita Terkait
2 Komen
  1. Yuliana berkata

    Terima kasih, Pater. Artikel ini sangat membantu kami uituk mengembangkan advokasi yang relevan, menyeluruh dengan kerja-kerja penguatan di tingkat Komunitas Basis. 🙏🏽

    1. Yuliana berkata

      Maaf, terima kasih, Bruder Yulius. Salam kenal, saya Yuliana di JPIC OFM Provinsi Duta Damai di Tanah Papua. 🙏🏽

Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More