BNI Tawarkan KUR untuk Petani Kopi di Matim

“Plafon bagi individu itu berada pada kisaran 10 sampai 15 juta rupiah, sedangkan untuk kolektif bisa sampai 25 juta rupiah,” ulasnya.

Untuk mendapatkan KUR ini, para petani kopi diminta membukan rekening BNI terlebih dahulu, lalu menyiapkan beberapa syarat administrasi seperti KTP, surat nikah dan rekomendasi dari penjamin pasar yang menjadi mitra BNI.

Tawaran kredit KUR ini mendapat apresiasi dari petani kopi di Matim. Ketua kelompok tani Golo Roja Gaspar Hasan mengaku, program dari BNI ini akan membantu memecahkan masalah petani kopi terkait permodalan. “Tentu program KUR ini nanti akan membantu petani karena di tingkat petani yang sering menjadi kendala adalah masalah permodalan,” ujarnya.

Dia berharap, fasilitas KUR ini akan membantu petani kopi untuk meningkatkan taraf hidup mereka ke depan. “Harapannya KUR ini bisa membantu petani agar lebih makmur dan bisa mebiayai hidup mereka,” harapnya.

Gaspar sendiri ditunjuk BNI untuk menjadi penjamin pasar dan akan sangat menentukan para anggota kelompok bisa mendapatkan KUR atau tidak. Selama ini Gaspar menekuni bisnis kopi hingga ke luar negeri. (*)

BACA JUGA:
Hasil Pemeriksaan 31 sampel Swab Asal Manggarai Timur
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More