
“Bhineka Tunggal Ika” Indonesia dan “Joaju, Oñondivepa, Ikatu” Paraguay
Oleh Pascual semaun, SVD, Misionaris Paraguay, Amerika Latin
Filosofi “¡Joaju ha oñondivepa, ikatu! di Paraguay
Dalam pandangan, filosofi “Joaju ha oñondivepa, ikatu”, yang diterjemahkan sebagai “Hidup bersatu dan berkomunitas adalah mungkin,” lahir dari konteks sosial budaya Paraguay, dimana tradisi asli Guarani dan pengaruh kolonial Eropa saling terkait. Filosofi ini menyoroti pentingnya komunitas dan kesejahteraan kolektif atas individualisme, mempromosikan nilai-nilai yang mempromosikan kerja sama, solidaritas, dan saling menghormati.
Pendekatan komunitas “Joaju” menekankan bahwa kehidupan di masyarakat harus didasarkan pada prinsip-prinsip timbal balik dan saling mendukung. Dalam filosofi ini, ikatan antara individu tidak dapat dipisahkan dan disusun di sekitar visi bersama tentang kemajuan dan kesejahteraan. Gagasan tentang “hidup bersama” menyiratkan tidak hanya hidup berdampingan secara damai, tetapi juga komitmen aktif untuk melindungi, merawat yang lain dan lingkungan, yang mencakup dimensi sosial dan ekologis.
Selain itu, “Joaju, oñondivepa, ikatu” menekankan perlunya pendidikan komprehensif yang menghargai tradisi lokal dan mempromosikan pengetahuan tentang identitas budaya. Dalam pemahaman ini, warisan budaya diidentifikasi sebagai sumber daya penting untuk pembangunan manusia dan kohesi sosial. Pengajaran nilai-nilai berdasarkan pengalaman kolektif memperkuat rasa memiliki dan tujuan dalam komunitas, sehingga mempromosikan lingkungan di mana setiap orang dapat berkembang.
