Berpose Ria: Membuang Kejenuhan di Alam Terbuka

Oleh: Yosep Bala Makin, S.pd

Kesibukan sebagai sebuah aktivitas telah menjadi identitas manusia yang mencirikan sebuah pengorbanan dan perjuangan pada putaran yang berporos pada sebuah sumbu kosumtif dengan harapan tinggi bisa menguntungkan dan membahagiakan dengan tingkat kesibukan yang tinggi dan berbeda-beda. Manusia memiliki naluri menguasai sangat besar sebagai bentuk perjuangan untuk menyejahterakan hidupnya. Manusia mencari kepuasan dalam kesibukannya. Bahkan kesibukan manusia tidak berpuncak untuk berhenti sebagaimana hidup manusia tidak berujung pada titik batas yang pasti.

Karena itu, dunia traveling digandrungi manusia bersemangat pelancong bertaraf dunia setelah dipadati dengan kesibukan rutin yang kadang-kadang terkesan monoton yang membuat manusia bisa jenuh berkepanjangan dan terasa sumpek pada satu tempat kerja yang sama dan selalu berhadapan dengan pekerjaan yang sama pula. Sama sekali tidak mengherankan kalau manusia berusaha mencari keseimbangan sehingga dapat terhindar dari konflik batin yang menerjangnya: kecemasasan tentang dunia kerja dan pekerjaan yang sedang ditekuni, tekanan tuntutan pekerjaan dan kompetisi dalam dunia kerja dan usaha, relasi antarrekan kerja, hingga upah jasa yang selalu dirasa kurang. Di samping itu, reaksi fisik bisa sungguh terasa dengan kelelahan dan munculnya pelbagai macam gangguan kesehatan yang menghambat kinerja kerja lebih lanjut.

BACA JUGA:
Menyusuri "Jalan Salib" di Alam Terbuka
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More