Kini, dunia kita lebih dikenal sebagai dunia sibuk, atau bussy world, kata orang Inggris. Pernyataan itu tidak terlalu berlebihan, kiranya. Identitas zaman ini justru ditandai dengan kesibukan yang sulit ditakar bahkan lebih sulit dikendalikan dengan peralatan apa pun. Dunia terus berputar dan manusia harus lebih jeli ikut bermain dalam putaran agar tidak terlempar keluar dari lingkaran kesibukan itu yang berarti menjadi manusia yang tersudutkan. Karena memang benar bahwa aktivitas manusia tidak pernah berakhir dan tidak sampai mendapatkan titik batas yang membuat manusia berhenti total dan memberikan ekspresi sudah pada puncak kepuasan. Otak manusia terus bekerja, rasio manusia tidak pernah berhenti berargumentasi tentang hidup dengan segala kesibukannya. Bahkan, berhenti berpikir berarti ketinggalan kereta api kalau bukan mati dalam persaingan untuk sebuah kepuasan. Imajinasi manusia melambung tinggi. Ada-ada saja ide dan imajinasi yang akhirnya menelurkan kenyataan berupa sebuah karya dan sukses dalam bekerja dan berkarya. Tetap saja bersifat abstrak dan sangat subjektif yang namanya kepuasan itu. relatif maka tak akan pernah sempurna dalam setiap kesibukan manusia.