
Bermodalkan Kepercayaan, Penjual Tenunan Jalanan Asal Kenda Kabupaten Manggarai Perkokoh Ekonomi dan Pendidikan Keluarga
Oleh Walburgus Abulat (Wartawan Senior dan Penulis Buku)
Vinsen mengakui dari hasil jualan selembar kain ia memiliki komisi minimal Rp50.000. “Kalau dalam satu hari jumlah kain yang dijual lebih dari satu maka penghasilan saya pun bisa bertambah,” katanya.
Dari hasil recehan jualan kain, lanjut Vinsen, ia manfaatkan untuk menabung. “Hasil tabungan untuk memenuhi kebutuhan keluarga, dan membiayai pendidikan adik saya bernama Frans Tama yang kuliah Stikes di Makassar. Puji Tuhan, adik saya selesai menamatkan pendidikan S1 berkat hasil recehan jualan kain yang saya tekuni selama ini,” katanya bangga.
Selain membiayai pendidikan adiknya hingga ke jenjang sarjana, Vinsen memanfaatkan recehan rupiah hasil tabungannya untuk membiayai pendidikan anak sulungnya di SMAK Fransiskus Ruteng, dan memenuhi kebutuhan keluarga, termasuk ibundanya yang tercinta.
“Selain itu, hasil tabungan saya dari jualan kain tenunan Manggarai, juga saya manfaatkan untuk membela sepeda motor pada tahun 2021 lalu. Dengan sepeda motor yang saya miliki, sangat membantu saya untuk memudahkan akses jualan saya ke sejumlah hotel di Kota Ruteng,” kata Fransiskus.