Oleh : Onsi GN (mahasiswa Universitas Nusa Cendana. Prodi : Pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia)
Setelah edaran-edaran mulai berdatangan dan saling dibagikan dan membagikan. Media-media pun saling bertukar cerita sambil memberi kabar dengan tajuk yang sama berharap kita memaknakannya dengan sama tanpa berpikir perihal luka dan tak bisa.
Pagi itu sekitar pukul 08.00 WIT, kampusku mengeluarkan kebijakan tentang proses perkuliahan secara daring yang biasa disebut online. Dengan sigap aku bertanya, “sampai kapan?”
Ahhhh online. Dengan wajah lesuh yang dibendung dengan ribuan pertanyaan membuat hari itu penuh dengan khayalan.
“Ahh sudalah jika ini suatu yang benar-benar ampuh dan semoga saja tidak sebatas menetapkan namun mencoba melihat keadaan. Dengan hati yang penuh gejolak, semuanya harus diterima walau luka”. (Tambahku sambil berjalan ke arah tungku).
“Selamat pagi Ma..” “Ia pagi. Sekarang jam berapa? Bangun terlambat. Memangnya kerja apa semalam?