Berjalan Bersama Akhiri Perdagangan Manusia: Belas Kasih dalam Aksi untuk Transformasi
Oleh Sr. Fransiska Imakulata, SSpS, S.H. (Ketua Perkumpulan Divisi Perempuan Tim Relawan Untuk Kemanusiaan/TRUK)
Ketika kami berkomitmen kembali pada tiga prioritas dari Sidang Umum ke-1 kami pada tahun 2019, kami menyadari bahwa dunia telah berubah secara dramatis dalam 5 tahun terakhir ini. Konteks budaya kita yang beragam ditandai dengan perubahan yang semakin cepat, globalisasi yang intens, meningkatnya migrasi, pertumbuhan eksponensial dalam penggunaan teknologi, dampak perubahan iklim yang menghancurkan, pandemi COVID-19, dan konflik yang saat ini melanda banyak bagian dunia. Saat ini, realitas yang muncul ini memanggil Talitha Kum untuk berkomitmen pada tiga prioritas berikutnya untuk tahun 2025-2030, yang telah kami pahami dengan menggunakan metode sinodal Conversation in the Spirit.
Prioritas 1. Perubahan Sistemik dalam Menghadapi Kerentanan Baru:
Sistem kompleks yang memungkinkan terjadinya perdagangan orang harus dibongkar melalui langkah-langkah konkret menuju transformasi sosial, ekonomi, budaya, dan politik. Kami mengecam berbagai faktor yang membuat orang terjebak dalam bentuk perbudakan modern: diskriminasi dan kekerasan terhadap perempuan dan kelompok minoritas, eksploitasi terhadap orang-orang yang rentan, terutama anak- anak, sistem patriarki, pengungsian, migrasi paksa, terorisme, konflik dan perang, kapitalisme pasar yang tidak terkendali, korupsi, rasisme, kejahatan terorganisir, hukum imigrasi yang tidak memadai, dan penegakan hukum yang tidak konsisten. Realitas ini menyerukan kepada kami, dan karena itu kami berkomitmen: