
Embun pagi menetes dalam diam,
Menghidupkan dakma yang tak bersuara,
Debu berterbang dengan penuh harap,
Pada insan yang penuh serakah.
Mentari pagi menyinari bumi,
Membangun atma yang tertidur lama,
Kidung sang burung hanyut dalam keheningan,
Tiada arti bagi penghuni yang sudah lama mati.
Luka dalam, digurat penuh sadar,
Dengan tangan yang tak pernah tau salah,
Selaksa peristiwa memakan banyak nyawa,
Musim dan takdir yang dibicarakan.
(***)