
Oleh sebab itu, penulis memiliki sejumlah kiat yang barangkali bisa dimanfaatkan untuk semua sidang pembaca sosial media umumnya dan sidang pembaca Manggarai Barat khususnya, sebagai berikut. Pertama, diharapkan rajin membaca dan menulis sejak dini sehingga negara kita perlahan nan pasti menjadi negara berliterasi. Tumbuhkan semangat beraliterasi akan lambat laun menjadi berkembang dari kebiasaan yang menjadi budaya. Paling kurang di rumah memiliki buku-buku literasi keluarga yang cerdas dan berkarakter. Kedua, Semangat literasi bukan dilahirkan tetapi dilatih terus menerus, diharapkan untuk orang tua, guru senantiasa mendorong anak di rumah dan siswa di sekolah untuk selalu membaca dan buat coretan-coretan berupa tulisan sederhana melatih untuk menulis. Ketiga, ketika otak kita tidak selalu dicash dan direfresh, seperti yang hp lobet, maka lama kelamaan akan menjadi karat, dan mengalami korosi. Oleh karena itu, setiap manusia yang suka membaca dan apalagi suka menulis jangan pernah berhenti untuk membaca dan menulis. Jadikan membaca dan menulis sebagai sebuah kebutuhan dasar di rumah, sekolah dan masyarakat yang lama kelamaan menjadi budaya bangsa yang cerdas. Tidak berpikiran pesimis tentang kemajuan bangsa yang kokoh, kuat dan tangguh di tengah teknologi informasi yang kian pesat saat ini. Keempat, untuk bisa menerbitkan dan mencetak buku dari hasil penerbitan yang berSSN perlu kerjasama secara kolaboratif dan gotongroyong untuk saling mendukung sehingga semuanya berjalan sesuai harapan bersama di forum diskusi, forum guru Mabar menulis, atau kerjasama dengan pihak terkait yang saling memahami secara mutualistik dalam sebuah simbiosis literasi. Kelima, buat komitmen dan berdiskusi dengan pihak pemerintah daerah dan legislatif daerah untuk bisa mewujudkan kabupaten/ kota literasi dalam bentuk dukungan kapitalis dalam bentuk perda/perbub, sebagai turunan dari Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2017 tentang perbukuan.