Sharing pengalaman literasi antara Komunitas Guru Mabar Menulis dengan mas Gol A Gong, duta literasi Nasional yang sudah mengelilingi 27 provinsi di seluruh Indonesia. Apresiasi atas semangat berliterasi demi kemajuan bangsa perlu disosialisasikan melalui berbagai cara yang dianggap efektif masuk merasuki seluruh wilayah Nusantara. Sebuah tinjauan kritis dan kreatif tentang penanaman nilai-nilai semangat untuk menumbuhkan kebiasaan berliterasi dalam mewujudkan mimpi Indonesia cerdas sesuai amanat Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa yang bermartabat, lahir dan batin menuju Indonesia maju, adil dan beradab.(Alinea ke IV, Undang-Undang Dasar 1945).
Dengan suatu harapan bahwa, kebiasaan untuk membaca dan menulis dan/ atau berliterasi, bukan dilahirkan, tetapi ditumbuhkan untuk menjadi sebuah kebiaan yang secara terus menerus dan lama kelamaan menjadi budaya di suatu rumah tangga, sekolah, dan di tengah masyarakat bangsa. Bacalah apa saja yang bisa dibaca dari koran, majalah, surat kabar harian, mingguan; media cetak, media elekronik dan media cetak. Selain buku pelajaran, buku-buku yang tersedia di fasilitas belajar. Bisa juga dari potongan kertas dan tulisan yang tercecer mungkin bisa memberi kultur, budaya literasi yang baik. Misalnya, taman baca( manca), perpustakaan sekolah, perpustakaan daerah, pojok baca di sudut kota, mobil pintar, pojok baca di desa, atau pun dimana saja yang bisa diakses oleh sidang pembaca. Masyarakat umum. Kalau buku bacaan elektronik berupa referensi yang berkaitan dengan mata pelajaran hidup di sekolah dan atau literatur pendidikan tinggi. Yang menyangkut kehidupan sosial budaya, sains dan teknologi, humaniora, kebudayaan, dan sebagainya.