Belajar Literasi Sepanjang Hayat

Oleh: Fransiskus Ndejeng

Penulis merangkul dan mengumpulkan semua antologi artikel yang sudah beredar luas di dunia Maya, untuk dijadikan sebagai sebuah buku secara mandiri.

Dalam konteks belajar membaca dan menulis (berliterasi), merupakan sebuah bentuk revolusi mental untuk setiap sidang pembaca untuk memperluas cakrawala pengetahuan, keterampilan dan sikap yang selalu kritis, kreatif, dan inovatif. Membuka ruang dialog di dunia Maya dan dunia nyata secara jujur, obyektif dan bersikap ilmiah sebagai kajian untuk berpikir teliti, tidak gegabah, dan memberi kontribusi pada alam pikiran pembaca yang Budiman. Tidak ego, tetapi berpikir terbuka, kolaboratif, bergotongroyong dan mandiri secara bertanggungjawab sehingga dunia literasi kita kaya referensi.

Kebiasaan membaca dan menulis ( literasi) terus tumbuh dan berkembang untuk tidak terputus dan menjadi suatu budaya literasi, baik di rumah, di sekolah maupun di masyarakat. Ditambahkan dengan suatu semangat dukungan fasilitas di sekitar lingkungan perkotaan, desa, kampung dan dusun literasi.  Di samping fasilitas perpustakaan daerah, sekolah dan rumah.  Seperti di kampung dan desa, dengan dukungan APBN dan APBD , memungkinkan untuk memprogramkan literasi di dalam Rancangan program Rencana Pembangunan Masyarakat Desa (RPJMDes) lima tahunan yang diimplementasikan setiap tahun.

BACA JUGA:
Guru Kencing Berdiri Murid Kencing Berlari
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More