Banyak Masalah Menimpa PMI, Pemerintah Harus Serius Berikan Perhatian

Para pekerja migran sangat rentan apalagi karena jumlahnya yang semakin banyak, sedangkan perlindungan atau pihak yang peduli akan nasib mereka jumlahnya sangat sedikit. “Berapa banyak asosiasi Pekerja Migran di kantong-kantong tempat PMI berkumpul saat ini? Contoh di Hongkong, di Singapura ataupun Malaysia? Banyaknya asosiasi Pekerja Migran di tempat mereka bekerja akan secara langsung berimbas kepada semakin banyak pihak yang akan memperjuangkan hak-hak mereka,” papar perempuan berparas cantik ini. Baca juga: Butuh Komitmen Bersama Cegah Kejahatan Perdagangan Manusia Di Indonesia

Tambah lagi, para pekerja migran Indonesia kebanyakan tidak paham terhadap hak-hak mereka. Pendidikan PMI juga masih rendah. Agen atau PJTKI sangat senang karena para buruh yang berpendidikan rendah tidak memiliki kemampuan bahasa inggris, sedang saat menandatangani kontrak memakai bahasa inggris. “Apalagi ada saja oknum dari agensi yang menakut-nakuti mereka, supaya tidak menuntut apapun saat sedang bekerja di negara tujuan mereka, kalau menuntut akan langsung dipulangkan ke Indonesia,” tambahnya.

BACA JUGA:
Terkait Kemerdekaan Papua, Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah: Benny Wenda Terlelap Dalam Mimpi
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More