Bahtera Sinode II Keuskupan Maumere Bertolak ke Tempat yang Dalam Menuju Komunitas Pembebasan yang Merawat Kehidupan

Oleh Walburgus Abulat (Wartawan Pojokbebas.com,  Kolumnis,  Penulis  Buku)

Bupati berharap agar  Sinode II KUM bisa menyumbang pikiran bagi kemajuan pembangunan Kabupaten Sikka karena perencanaan yang diajukan dari komunitas basis, pendekatan top-down dipertemukan, pendekatan partisipatif dari samping kiri dan kanan. “Diyakini proses yang suci didasari ketulusan, membuka peluang seluasnya bagi umat, apa yang dirasa dan diharapkan. Selaku Ketua II, saya  mendukung penuh kegiatan. Tetap dalam semangat kebersamaan dan perjuangan kita bersama.”

Bupati mengakui bahwa pengalaman hasil Sinode I menjadi referensi pertama dalam membangun visi dan misi Kabupaten Sikka dengan hasil antara lain Kabupaten Sikka dapat mengakses pelayanan kesehatan, pendidikan (Keluarga tidak mampu dapat mengakses PT), infrastruktur (air minum, rumah layak huni), ekonomi (kebutuhan pangan tercukupi).

 

Sekilas Tentang Keuskupan Maumere

Keuskupan Maumere secara formal berdiri pada 14 Desember 2005 sesuai Bula Paus Benediktus XVI dengan Uskup pertamanya Mgr. Vincentius Sensi Potokota yang ditahbiskan pada 23 April 2006. Uskup Sensi memilih moto tahbisannya Praedica Verbum, Opportune Importune (Wartakanlah Sabda Tuhan, baik atau tidak baik waktunya).

BACA JUGA:
Implementasikan Laudato Si, Keuskupan Maumere Gandeng  Mahasiswa PKK IFTK Ledalero dan Umat Paroki Ili Tanam 223 Anakan Adpokat
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More