Bahasa dan Media Sosial (Medsos)

Oleh: P. Yosep Bala Makin, SVD

Karena itu, sebuah pertanyaan yang terkesan menggelikan bisa muncul, ”Di manakah wewenang dan kuasa bahasa dalam menyaring setiap berita dan informasi yang berseliweran di media sosial?” Pertanyaan itu sengaja menyentuh kuasa dan wewenang bahasa itu bertolak dari tak terbendungnya informasi dan berita di media sosial serta cara penyampaian yang terkesan kasar, menyakiti, dan fulgar. Sebetulnya, bahasa pada dasarnya memiliki kuasa dalam penataan informasi dan pengetahuan sebelum disebarluaskan lewat media sosial. Selain itu, hakikat bahasa itu sendiri bersifat arbitrer, mana suka, dengan tetap mengedepankan yang teratur dan berterima, baik dan benar. Bahasa itu boleh dikatakan sebagai pembentuk kerangka berpikir manusia agar lebih teratur dan benar baik secara oral (ucapan, lisan) maupun secara literal (tulisan).

Karena itu, setiap pemakai bahasa sungguh memerhatikan hal ini sehingga secara sadar bahasa sungguh dimanfaatkan dalam pemberitaaan dan hiburan secara baik-benar dan menyenangkan-menghibur. Kita boleh mengambil contoh dari dunia hiburan (entertainment) yang seringkali ditayangkan yang berhasil merebut selera jutaan manusia. Sajian informasi tentang selebritis semakin membujuk dan merayu pembaca dan pemirsa dengan ungkapan yang meyakinkan pemirsa, yakni ”akurat dan terpercaya” dalam pemberitaan, ”jitu dan tajam setajam silet” dalam kupasan berita. Ulasan tentang latar belakang kehidupan privasi selebritis dan bahkan politikus menjadi rahasia umum di media sosial, media yang sangat terbuka, seperti tayangan Insert: Informasi seputar selebritis; KISS: Kisah Seputar Selebritis; Silet: semuanya akan dikupas secara tajam, setajam silet! Semuanya dalam tayangan hiburan (entertainment). Kita boleh menikmati tayangan yang bersifat menghibur (to entertain). Ulasan pun sungguh jitu dan tajam setajam silet dalam dunia hiburan. Yang dikupas secara menyeluruh dengan mengisahkan latar belakang kehidupan selebritis atau pun politikus hingga menyentuh privasi mereka tetapi masih tetap dipandang baik dan menghibur. Berarti bahwa media sosial berfungsi memuat informasi yang dapat berupa pengetahuan dan hiburan sekaligus, dengan sebutan ”infotainment”. Semuanya dapat diakses oleh pembaca dan pemirsa di media sosial: media mahaluas dan sangat terbuka. ***

BACA JUGA:
Hujan dan Harga, Bikin Gelisah Petani Bawang Merah di Kecamatan Reok
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More