
Atraksi Caci Siswa SMP Negeri 1 Reok Hipnotis Elemen Warga Lintas Agama di Manggarai
Laporan Walburgus Abulat (Wartawan Pojokbebas & Florespos.net dan Penulis Buku)
Untuk diketahui setiap pria/siswa yang berlaga dalam atraksi ini dilengkapi dengan keutuhan perlengkapan seperti larik (cemeti), Nggiling (perisasi), koret (penangkis), dan panggal (penutup kepala).
Meskipun para pemain bertelanjang dada, namun mereka tetap mengenakan pakaian perang pelindung paha dan betis berupa celana panjang berwarna putih dan kain songket ala Manggarai. Kain songket berwarna hitam dililitkan pada pinggang hingga lutut untuk menutupi sebagian celana panjang.
Di pinggang belakang dipasang untaian giring-giring yang berbunyi mengikuti gerakan pemain. Ada juga topeng atau hiasan kepala (panggal) yang dibuat dari kulit kerbau yang keras berlapis kain warna-warni, hiasan kepala berbentuk tanduk kerbau ini dipakai untuk melindungi wajah dari para pemain.
Wajah ditutupi dengan kain destar dengan tetap dirancang agar mata tidak boleh ditutup sehingga mata masih bisa melihat arah gerakan lawan.
Cemeti atau larik bisa diarahkan pada seluruh kulit tubuh pemain dengan sasran fokus cambukan pada kulit bagian dada, punggung dan lengan yang terbuka. Luka-luka akibat cambukan dikagumi sebagai lambang maskulitas/kejantanan.