Apa yang Dikatakan Kepadamu, Buatlah Itu

Oleh Walburgus Abulat (Wartawan Pojokbebas.com)

“Dari sini, kita dan terutama Pater Herri belajar dari Bunda Maria, hendaknya kita juga selalu memiliki  hati yang peka,   bukan hati yang pekak alias peke.Menjadi imam hendaknya peka terhadap apa yang Tuhan
Allah mau, hendaknya peka terhadap realitas sosial di tempat pelayanan kita. Apakah nanti Anda bertugas sebagai formator di Biara atau sebagai imam di Paroki, tanamkanlah rasa kepekaan yang dimiliki Maria
itu di dalam hatimu,” kata Pater Yanto.

Kedua, yang kita dapat dari kisah ini adalah bahwa  kita hendaknya meneladani Bunda Maria dalam hal berdoa. Kita lihat tadi, Maria tidak memaksa Yesus dengan berkata ‘Hai anakku lihatlah mereka kehabisan
anggur, kau kan Tuhan, maka saya sebagai ibumu meminta sekarang juga ubahlah air menjadi anggu. Maria tidak berkata demikian. Tetapi Bunda Maria hanya memberikan informasi dengan tiga kata sederhana  “Mereka Kehabisan Anggur.”

“Ini adalah model doa yang benar yaitu membiarkan kehendak Allah yang terjadi, dan bukannya memaksa Tuhan   mengabulkan doa-doa kita yang kita mau. Dalam hidup ini, acap kali kita salah berdoa. Kita berdoa
bukannya membiarkan kehendak Tuhan yang terjadi, tetapi memaksa Tuhan menjadikan sesautu sesuai kehendak kita, bahkan dalam doa main ancam-ancam Tuhan segala,” kata Pater Yanto yang disambut tawa umat yang hadir.

BACA JUGA:
Ketika Pengusaha Sarana Aviasi Putra Manggarai Barat Gandeng Orang Muda  Memajukan Kewirausahaan dan Pertanian di NTT
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More